Senin, 02 Desember 2013

Apakah kamu bahagia ?


Bahagia, banyak definisi yang diberikan untuk satu kata tersebut, ada yang menyebutkan bahagia adalah perasaan senang, tentram, bebas dan lepas, lega, menggembirakan. Tapi pernakah kita melihat arti bahagia itu sendiri di dalam kamus besar bahasa Indonesia ?. Ya, baru saja saya melihat arti kata bahagia dalam kamus besar bahasa Indonesia. Menurut saya sungguh menarik kalimat penjelas yang ada di dalam kamus tersebut, bahagia dalam kamus tersebut diartikan keadaan atau perasaan senang dan tentram, namun ada penjelasan lagi bahwa senang dan tentram tersebut yaitu dunia dan akhirat :). Sontak saya terperangah, ternyata agamis juga penyusun/editor kamus besar bahasa Indonesia ini.

Jadi apakah definisi bahagia itu menurut teman-teman sekalian ?

Saya yakin pasti ada beberapa diantara kita yang menilai porsi lebih dari bahagia dengan materi, ada yang menilait porsi lebih dari bahagia itu dengan jenjang karir,  dan ada juga yang hanya menilai porsi lebih dari bahagia dengan ketenangan hati. Pernahkah kita sadari seperti apapun kita menilai kebahagiaan kita, kita hanya mendapatkan salah satunya saja. Sebagai contoh diri saya sendiri, saat ini saya bahagia namun kebahagiaan saya lebih kepada ketenangan hati saya, kenapa seperti itu ?. Saya adalah seorang PNS sejak tahun 2006 saya bekerja di ibu kota/ Jakarta. Istri saya juga seorang PNS dan sejak tahun yang sama (2006) juga bekerja di jakarta. Sejak pertengahan tahun 2013 sampai sekarang, saya dan istri dipindah tugas ke Yogyakarta saat itulah saya merasakan kebahagiaan tersebut. Kenapa saya bahagia ?, yak jawabannya sangat sederhana, di tempat dinas yang baru ini (yogyakarta) saya memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga saya, terutama dengan anak-anak saya, saya dapat dengan mudah mengatur jadwal saya, saya dapat dengan mudah melakukan hal-hal yang dulu tidak sempat saya lakukan di jakarta. Semuanya itu juga ada konsekuensinya, jika dijakarta saya bisa mendapatkan penghasilan ekstra dari kesibukkan saya, di yogyakarta peluang untuk mendapatkan penghasilan ekstra tersebut agak sulit untuk didapatkan. Jadi secara materi tidak ada keuntungannya bagi. Dari segi profesi dan kepuasan, di tempat dinas saat ini agak sulit untuk terlihat oleh atasan, sulit untuk terlihat menonjol dan memperlihatkan etos kerja yang tinggi, so..jangan harap sering dapat pujian dan kredit dari prestasi yang kita lakukan.

Tapi apakah kalian tau..., saat inilah saya merasa bahagia, sebelumnya walaupun materi berkecukupan saya tidak pernah merasa sebagahagia saat ini. soo...bahagia itu berbeda-beda, jadi apakah kebahagiaan itu menurut anda ?

Terlepas dari semua hal tersebut, sudah sepatutnya kita selalu bersyukur atas semua yang diberikan oleh-Nya, dan paling penting janganlah sekali-kali lupa akan pemberian-Nya.


Hari AIDS Sedunia

Terkait peringatan hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember kemarin,  Menteri Kesehatan kita Ibu Nafsiah Mboi, Sp. A. mencanangkan untuk menyelenggarakan pekan kondom nasional selama 7 hari kedepan hingga 7 Desember 2013. Rencananya akan diselenggarakan serentak di 12 Kota besar di Indonesia. WHAT ?! kalimat tanya dan rasa terheran-heran itulah yang muncul pertama dalam benak saya, bagaimana bisa seorang menteri kesehatan yang which is adalah seoarang spesialis anak, pejabat, dan beliau adalah seorang wanita dapat menjebolkan kegiatan macam itu. Kita tau, Indonesia adalah negara yang terkenal dengan budaya ketimurannya kenapa ko sekarang kayaknya budaya tersebut sudah terkikis bahkan terkesan hilang. Saya saja membeli kondom di supermarket/apotek  masih berasa malu, padahal saya menggunakannya dengan istri saya, lah ini ko malah bagi-bagi kondom ?? full satu minggu pula, sungguh menyedihkan. Bagaimana bisa pikiran seperti itu datang dari seorang menteri, yang notabene menteri selain sebagai pejabat negara dilain pihak menteri berperan sebagai objek figur sosial/moral bagi masyarakat Dalam tulisan ini saya mengungkapkan beberapa pemikiran saya yang sangat sederhana mengapa pemikiran seperti itu adalah SALAH.

Dengan adanya kegiatan pekan kondom nasional tersebut menurut saya seolah-olah pemerintah melegalkan praktik prostitusi dan malah mendukung adanya seks bebas dikalangan masyarakat. Memang maksud pemerintah mungkin untuk mengingatkan warganya  akan bahaya AIDS akibat dari seks bebas tersebut, tapi dengan adanya pekan kondom ini  bukan kah itu  dapat mengartikan seperti ini yaa "seks bebas bisa menyebarkan HIV/AIDS, oleh karena itu gunakan kondom agar tidak terjangkit HIV/AIDS akibat seks bebas".


Kondom dibagikan dengan cuma-cuma untuk menekan penularan HIV dari perilaku seks beresiko ?

Dalam sebuah media onlen nasional, disebutkan bahwa Kementerian kesehatan memiliki tanggung jawab dan peranan dalan menurunkan angka penularan penyakit HIV melalui perilaku seks yang beresiko. Menurut saya kalau memang mereka merasa bertanggung jawab dan memiliki peranan untuk menghentikan lajunya penularan penyakit HIV, kenapa tidak mereka bekerjasama saja dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, selenggarakanlah Pekan pembinaan rohani kepada masyarakat, sebarkan lah booklet/leaflet mengenai edukasi tentang HIV. bukannya melindungi masyarakat dengan memberikan kondom, memberikan kondom berarti secara tidak langsung merusak nilai-nilai masyarakat, membuka jalan yang selebar-lebarnya untuk perbuatan maksiat. Masih banyak cara-cara yang lebih elegan dan terpelajar dibandingkan hanya dengan memberikan kondom secara cuma-cuma kepada masyarakat.


Untuk kita tegaskan dan coba pikirkan, kalo sekedar kondom, saat ini sudah sangat mudah ditemui, harganya pun relatif murah kisaran 2000-10000 rupiah, tapi mengapa penyebaran HIV dari kegiatan seks beresiko masih sangat tinggi, menurut saya jawabannya cukup sederhana, masyarakat kita saat ini banyak yang tidak terdidik hatinya, jauh dari TUHANNYA,  lemah imannya, rusak pergaulannya, rusak lingkungannya. Saat ini sudah sangat mudah bagi kita untuk menemukan hal-hal yang tidak patut untuk diketahui, sebagai salah satu contoh saat ini banyak acara televisi yang vulgar (acara dan para pemainnya), dijalanan dapat dengan mudah ditemui wanita-wanita yang terlewat menggoda (pakaian,perhiasan dan tingkah lakunya), keseluruhan hal tersebut merupakan panggilan-panggilan setan yang mendorong alam bawah sadar kita untuk berpikiran yang kurang santun dan pada akhirnya, masyarakat yang tergoda akan dengan mudah melakukan hal-hal yang sebenarnya dilarang baik itu dari segi kemasyarakatan, kemanusiaan dan agama. Dari sisi kurikulum pendidikan kita dapat kita lihat mata pelajaran/mata kuliah agama dan pendidikan kemoralan hanya mendapatkan porsi yang sangat sedikit. Menurut saya fenomena yang terjadi saat ini adalah akibat dari diri kita sendiri yang menutup dan tidak mau tau urusan-urusan keagamaan dan kemoralan.

sedikit mengutip dari milis tetangga, tentang Hadits shahih dari Rasulullah :

Apabila zina dan riba telah merajalela dalam suatu negeri, maka sesunggguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah diturunkan kepada mereka.(H.R. Hakim)

Apakah kita tidak takut akan hal tersebut ? dengan kata lain kita sendirilah yang menantang pencipta kita, kita sudah menjadi manusia yang sangat berlebih-lebihan,

Jadi menurut saya untuk memperingati hari AIDS sedunia, masih banyak cara yang dapat ditempuh pemerintah, dan cara tersebut sebaiknya suatu metode yang kompleks mengenai semua sisi kehidupan, tidak hanya memandang secara praktis tapi juga pertimbangkan aspek religius, dan moralitasnya.

Ooo..ya sebagai tambahan, dan menguatkan pendapat saya yang menilai Ibu Menkes yang menurut saya tidak bisa dijadikan contoh figur yang baik, Bagaimana bisa pernyataan beliau setahun yang lalu, berlawanan dengan apa yang beliau lakukan saat ini.

Astagfirullah....istigfar lah kita....

monggo di baca linknya...

http://www.merdeka.com/peristiwa/menkes-tak-benar-saya-kampanye-bagikan-kondom-gratis.html



Jumat, 29 November 2013

Memulai Lagi Sekarang

Kata orang, tidak ada kata terlambat untuk memulai, yang hanya kamu perlukan hanyalah konsistensi dan kemauan. Blog, suatu makhluk yang telah lama eksis di muka bumi ini, populer dan banyak dimanfaatkan oleh semua kalangan. Pertanyaannya ? lah ko kenapa kamu baru memulainya sekarang ?, telat banged sih lo ?!. Tidak ada pernyataan yang salah dari semua penjelasan diatas, yang salah hanyalah kita yang tidak mau mencoba atau takut untuk mencoba. Ya, saya sudah mengenal blog sejak awal mula makhluk ini dilahirkan, dan Ya saya juga sudah mencoba untuk menjadi seorang blogger (sebutan bagi orang yang membuat blog dan aktif didalamnya). Huh...tapi ternyata hal tersebut tidaklah mudah, merasa tidak mampu untuk mentorehkan sesuatu karya di dalam blog, dan takut untuk sekedar hanya berbagi cerita diblog itulah dua hal yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk tidak mengisi lembaran-lembaran media data binari yang nantinya dapat dilihat oleh seluruh mata dunia melalui layar notebook, pc, atau bahkan tablet dan smartphone.

Tapi sudahlah, itu adalah cerita lama, saatnya babak baru dimulai, dengan mencoba untuk berpikir sederhana saya akan mencoba untuk melimpahkan pemikiran saya yang sederhana dan cerita-cerita saya yang tentu saja sederhana dengan harapan dapat saya bagikan ke seluruh dunia.